Kamis, 07 Mei 2015

Tugas Psychology Umum 2



Mengapa Ibu Hamil Lebih Mudah Marah?                                                                                                         

    Mengapa ibu hamil lebih mudah marah?  Salah satu keluhan yang membuat ibu tidak nyaman adalah perubahan emosi yang seringkali dialami oleh ibu hamil. Ibu seringkali merasakan kesepian, sedih bahkan lebih cenderung mudah marah. Artikel kali ini akan membantu anda mengetahui ibu hamil yang mudah marah dan bagaimana cara untuk mengatasi ibu hamil yang mudah marah.

Ibu hamil mudah marah dapat disebabkan dua faktor, baik karena perubahan hormon ataupun karena perubahan fisik yang memerlukan adaptasi. Fluktuasi mood pada ibu hamil seperti perilaku menjelang menstruasi. Biasanya diawali oleh ibu hamil pada trimester pertama sehingga ibu hamil membutuhkan waktu untuk adaptasi. Faktor selanjutnya adalah ibu hamil yang membutuhkan dukungan.


 
  Ibu hamil yang seringkali marah-marah dapat dikarenakan di dalam dirinya belum bisa menerima perubahan tubuh. Memasuki trimester ketiga ibu semakin lelah dengan kandungan yang semakin besar, ditambah dengan napas yang pendek, rasa gerah dan sering berkeringat kemudian beberapa keluhan lainnya seperti wajah bengkak, sakit punggung ataupun kaki yang sering pegal. Ini menjadi penyebab ibu mudah marah.

Mengingat dua faktor tersebut, secara hormon memang tidak dapat dicegah. Ibu hamil akan mengalaminya memasuki trimester pertama sedangkan untuk faktor perubahan tubuh di trimester ke tiga dapat anda kurangi sehingga anda tidak mengalami fluktuasi mood yang hebat

Sumber : Mengapa Ibu Hamil Lebih Mudah Marah? - Bidanku.com http://bidanku.com/mengapa-ibu-hamil-lebih-mudah-marah#ixzz3ZTYkYGU0

 






      

Pengertian Belajar Menurut Ahli

 

Menurut Winkel, Belajar adalah semua aktivitas mental atau  psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.

Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata, 1984:252) belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.
Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.

Sedangkan Pengertian Belajar menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning 1977, belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah.

Moh. Surya (1981:32), definisi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.
Pengertian Belajar Menurut Ahli

Dari beberapa pengertian belajar di atas maka dapat disimpulkan bahwa semua aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar.


 Contoh Belajar

Seorang anak balita memperoleh mobil-mobilan dari ayahnya. Lalu ia mencoba memainkan ini dengan cara memutar kuncinya dan meletakannya pada suatu permukaan atau dataran. Perilaku “memutar” dan “meletakan” tersebut merupakan respon atau reaksi atas rangsangan yang timbul pada mainan itu.
Pada tahap permulaan, respon anak terhadap stimulus yang ada pada mainan tadi biasanya tidak tepat atau setidak-tidaknya tidak teratur. Namun, berkat latihan dan pengalaman berulang-ulang lambat laun ia menguasai dan akhirnya dapat memainkan mobil-mobilan dengan baik dan sempurna.
Sehubungan dengan contoh itu belajar dapat dipahami sebagai proses yang dengan proses itu sebuah tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki serentetan reaksi atas situasi atau rangsangan yang ada.
Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahantingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, efektif, dan psikomotor.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar